Maintance Website
Tips Agar Website Terjaga
Maintenance Mingguan
Pemeliharaan website sebaiknya dilakukan dalam periode tertentu. Jangan setahun sekali, atau bahkan tidak pernah sama sekali. Setidaknya, lakukanlah setiap minggu.
1. Pastikan seluruh halaman dan tautan masih menjalankan fungsinya
Pastikan semua halaman website Anda menampilkan informasi yang seharusnya. Berikut cara memeriksanya:
· Instal plugin Broken Link Checker untuk menemukan tautan halaman yang rusak.
· Lakukan setting plugin Broken Link Checker.
· Perbaiki atau hapus URL yang rusak.
2. Periksa seluruh update komponen website
Hal penting yang sering terlupakan oleh pemilik website adalah memperbarui seluruh komponen website. Mereka, bahkan mungkin Anda, terkadang mengira website akan baik-baik saja walau tanpa di-update.
Jika Anda berpikir website tetap aman meski tanpa diperbarui, tidak usah heran jika tiba-tiba malware menyerang. Bukan cuma malware saja, tapi juga berbagai gangguan yang merugikan website Anda.
Mungkin, efek dari pembaruan tersebut tidak terlihat dan barangkali tidak terasa bagi Anda. Sehingga kesannya, itu hanya remeh temeh belaka.
3. Hapus seluruh komentar spam
Setahu Anda, mungkin komentar spam hanyalah komentar-komentar yang tidak relevan dengan isi konten. Alhasil karena menganggapnya sepele, Anda memilih membiarkan mereka mengisi halaman komentar Anda.
Selain itu, membiarkan komentar spam terpampang pada website Anda akan memberi kesan ke pengunjung bahwa Anda terlalu cuek. Jadi, rutinlah menghapus seluruh komentar spam pada website Anda.
Maintenance Website Bulanan
Untuk maintenance website bulanan, berikut 3 hal yang perlu kamu lakukan.
1. Evaluasi Kinerja SEO
Dengan teknik optimalisasi SEO (Search Engine Optimization) terbukti mampu meningkatkan trafik website pada mesin pencari. Tetapi optimalisasi tidak dapat dilakukan sekali saja, kamu perlu mengevaluasi (menilai) kinerja SEO secara bertahap dan berkelanjutan. Tujuannya agar kinerja SEO dapat berjalan dengan baik dan trafik website terus meningkat.
Untuk mengevaluasi kinerja SEO, lakukan 4 cara berikut:
- Gunakan Google Analytics dan Google Search Console untuk mengetahui beberapa hal mengenai website kamu, seperti jumlah pengunjung yang datang ke website, jumlah pengunjung yang meninggalkan website, dan lain-lain.
- Lakukan crawling yang berguna untuk mengetahui informasi sebuah website, seperti adanya error, broken link, duplikat konten dan sebagainya. Kamu bisa memanfaatkan tools seperti Beam Up SEO Crawling Software, WildShark SEO Spider, atau Screaming Frog SEO Spider.
- Riset kata kunci (keyword).
- Analisa performa konten.
Apakah sebelumnya kamu pernah mengevaluasi kinerja SEO menggunakan 4 cara diatas? Atau ada hal yang membuat kamu bingung? kamu bisa membaca artikel mengenai cara mengevaluasi kinerja SEO.
2. Update Konten
Apakah update konten termasuk salah satu tindakan maintenance website? Jawabannya Iya. Kenapa?
Karena salah satu keuntungan memiliki website adalah menyampaikan berbagai informasi yang up to date mengenai bisnis kamu kepada pengunjung website. Semakin up to date informasi yang kamu tampilkan, maka mereka akan sering berkunjung ke website kamu.
Maka dari itu, update konten website kamu secara rutin. Sebenarnya tidak ada aturan (batasan) waktu update yang jelas. Namun idealnya paling lama 1 bulan sekali seharusnya ada konten terbaru.
3. Tes Kecepatan (Loading Website)
Survei Google mengatakan, 53% pengguna internet di Indonesia meninggalkan website yang memiliki loading lebih dari 3 detik. Blue Corona juga mengatakan, 57% orang memilih meninggalkan website yang memiliki page load lebih dari 3 detik.
Maka dari itu, tes kecepatan loading website menjadi salah satu bagian penting yang perlu dilakukan ketika maintenance website. Pastikan website kamu tidak memiliki page load lebih dari 3 detik.
kira-kira loading website kamu berapa lama? Ada beberapa tools yang bisa kamu gunakan untuk mengetahuinya, yaitu Google PageSpeed Insights, GTMetrix, atau Pingdom.